Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Berdasarkan Cemburu Seorang Polisi Menembak Rekannya Hingga Tewas di NTB

Jakarta - Motif anggota Polsek Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur, berinisial MN menembak mati rekan kerjanya, Brigadir Polisi Satu berinisial HT terkuat. Diduga, MN dihantui rasa cemburu saat tahu korban dan istrinya melakukan percakapan di media sosial. "Indikasinya karena pelaku cemburu yang mengetahui korban chatting dengan istri pelaku,"kata Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto di Mataram. Demikian dikutip dari Antara, Rabu (27/10). Indikasi tersebut masih didalami. Salah satunya dengan melakukan pemeriksaan seluruh riwayat percakapan yang ada pada ponsel korban, pelaku dan istrinya. "Ini yang sedang kita dalami,"ujarnya. Terpisah, Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat, Inspektur Jenderal Polisi Mohammad Iqbal, mengancam akan memecat polisi MN yang menembak Briptu HT hingga tewas. "Saya selaku kepala Polda NTB akan memproses sesuai aturan yang berlaku, dengan tegas, dan saya pastikan oknum tersebut di proses pidana dan akan sa

Kapal Pukat Harimau Yang Sering Mucul di Perairan di Pulau Gumbing Meresahkan Nelayan Setempat

Jakarta - Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, sering menemukan kapal pukat harimau (trawl) beraktivitas di antara Pulau Numbing dengan Perairan Pulau Gentar, Kabupaten Lingga. Hal tersebut meresahkan nelayan tradisional di daerah ini. Ketua KNTI Bintan, Syukur Hariyanto alias Buyung Adly mengatakan, aktivitas kapal pukat harimau itu meresahkan nelayan tradisional. Apalagi jumlahnya tidak sedikit. Pukat harimau tidak hanya merusak terumbu karang melainkan juga mengancam kepunahan ekosistem ikan. Akibatnya, kata dia, produktivitas nelayan tradisional di Perairan Pulau Numbing, Bintan, dan Pulau Gentar menurun. "Ada sebanyak 20 kapal pukat harimau. Kami sudah mengidentifikasi berdasarkan laporan nelayan,"katanya di Bintan, Rabu (20/10). Rata-rata kapal tersebut, dia menerangkan, memiliki kapasitas 10-12 GT dengan ukuran panjang sekitar 20 meter. Kapal itu dapat menampung beban sekitar 10 ton. Kapal-kapal itu, paparnya

Pemprov Bali Melakukan Uji Coba Mengurangi Karantina Wisman Menjadi 5 Hari

Jakarta - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace, menerangkan, untuk pembukaan penerbangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai, pada tanggal 14 Oktober 2021 nanti, belum ada perubahan. Selain itu, untuk karantina di hotel bagi wisatawan mancanegara (wisman) yang awalnya 8 hari, kini sudah dikurangi menjadi 5 hari di karantina. "Belum ada perubahan tanggal tersebut. Kalau, karantina sudah disepakati dari 8 ke 5 hari. Memang, keinginan bisa dikurangi lagi, tapi kan ada mekanisme, iya semacam uji coba dulu, 5 hari,"kata Cok Ace saat si Gedung DPRD Provinsi Bali, Senin (11/10). Ia juga menyampaikan, alasan disepakati karantina 5 hari sudah dipertimbangkan dengan baik. Selain itu, dengan berkurangnya karantina tersebut pihaknya berharap wisman ke Bali mencapai 1.500 per hari. "Kita, berharap antara 1.000 dan 1.500 per hari, kalau bisa itu sudah bagus sekali. Tapi tahap awal masih jauh. Ini, semua masih dinamis sekali.

Seorang Tukang Ojek Menjadi Korban Penembakan OTK di Jembatan Kali Ilame, Papua

Jakarta - Seorang tukang ojek menjadi korban penembakan yang dilakukan orang tak dikenal (OTK) di Jembatan Permanen Kali Ilame, Kampung Wako, Puncak, Papua, Senin (4/19) sekitar pukul 16.00 WIT. Korban mengalami luka di bagian wajah, sedangkan pelaku masih diburu polisi. Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, korban bernama Jusalim (48 ). Dia ditembak seusai mengantarkan penumpang ke daerah Distrik Gome. "Dalam perjalanan balik ke arah Ilaga, tepatnya dekat Jembatan Permanen di Kali Ilame Kampung Wako, korban dihentikan oleh 2 orang pelaku,"kata Kamal dalam keterangannya, Selasa (5/10). Saat itu, salah seorang terduga pelaku meminta Jusalim untuk mengantarkannya ke arah Gome untuk mengambil barang. "Setelah itu, korban dan penumpangnya (salah satu pelaku tersebut) kembali ke tempat awal korban mengangkut teman pelaku, yang mana pelaku 1 telah menunggu di dekat Jembatan Permanen Gome,"jelasnya. Kemudian, saat teman pelaku