Pemprov Bali Melakukan Uji Coba Mengurangi Karantina Wisman Menjadi 5 Hari
Jakarta - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace,
menerangkan, untuk pembukaan penerbangan internasional di Bandara I
Gusti Ngurah Rai, pada tanggal 14 Oktober 2021 nanti, belum ada
perubahan.
Selain itu, untuk karantina di hotel bagi wisatawan mancanegara (wisman)
yang awalnya 8 hari, kini sudah dikurangi menjadi 5 hari di karantina.
"Belum ada perubahan tanggal tersebut. Kalau, karantina sudah
disepakati dari 8 ke 5 hari. Memang, keinginan bisa dikurangi lagi, tapi
kan ada mekanisme, iya semacam uji coba dulu, 5 hari,"kata Cok Ace
saat si Gedung DPRD Provinsi Bali, Senin (11/10).
Ia juga menyampaikan, alasan disepakati karantina 5 hari sudah
dipertimbangkan dengan baik. Selain itu, dengan berkurangnya karantina
tersebut pihaknya berharap wisman ke Bali mencapai 1.500 per hari.
"Kita, berharap antara 1.000 dan 1.500 per hari, kalau bisa itu sudah
bagus sekali. Tapi tahap awal masih jauh. Ini, semua masih dinamis
sekali. Karena, kita masih melihat perkembangan di luar sana masih
berubah-ubah terus. Yang tadinya ada negara yang tidak akan membuka
penerbangannya sekarang buka lagi,"ujarnya.
Sementara, dari lima yang diizinkan ke Bali Korea Selatan, Jepang, Uni
Emirat Arab, China dan New Zealand atau Selandia Baru. Pihaknya,
memprediksi paling banyak wisman asal China yang datang ke Bali pada 14
Oktober 2021 nanti.
"Mungkin China tapi China ketat untuk (wisatawan) kembali China ada karantina juga bagi wisatawan dia,"ujar Cok Ace.
Tarif Resort Isoman Harga Pandemi
Di samping itu, Tjokorda memastikan tarif hotel tempat isolasi mandiri
(Isoman) wisatawan mancanegara (Wisman) sudah disesuaikan dengan kondisi
Pandemi. Artinya sudah masuk harga pandemi untuk kelas hotel berbintang
4 dan 5.
Ia membandingkan, harga resort bintang 5 bila hari normal, yang
rata-rata rate atau harga kamar mencapai di atas Rp2 juta per hari bila
dihitung 8 hari karantina ialah Rp16 juta. Itupun sudah termasuk full
compliment yang sudah disiapkan.
"Apalagi ini, full praise makan dapat, akses ke rumah sakit juga dapat.
Saya kira sebenarnya kalau 8 hari Rp20 juta, bintang 4 dan 5, saya kira
(tidak memberatkan). Iya harga pandemi,"kata Cok Ace saat di Gedung
DPRD Bali, Senin (11/10).
Sementara, untuk pembukaan penerbangan internasional pada tanggal 14
Oktober 2021 nanti, belum ada informasi wisman sudah melakukan
scheduling untuk berlibur ke Pulau Dewata.
"Belum ada, laporan apa yang akan datang pertama. Sebenarnya, dulu
sudah ada dari laporan yang saya dengar dari penerbangan-penerbangan.
Cuman, dulu belum ada kepastian jadi mereka tutup lagi Oktober.
Mereka,
tidak ada memasukkan wisatawan, mereka minta setelah diumumkan
pemerintah, plus satu bulan baru cukup waktu untuk menyiapkan segala
sesuatunya. Dia, kan harus mengurus tiket dan visa dan lain sebagainya,"ujar Cok Ace.
Seperti diketahui, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali,
menyiapkan sebanyak 35 resort untuk karantina bagi Wisatawan
Mancanegara (Wisman) di Bali, untuk tahap pertama.
Hotel-hotel tersebut dari bintang 3 hingga 5 dan disiapkan bila wisman datang saat
pembukaan penerbangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, pada 14 Oktober 2021 mendatang.
"Ada 35 hotel baru tahap pertama. Tapi menyusul lagi 62 resort. Jadi,
nanti akan bertahap, tahap pertama 35, tahap kedua lagi 62 resort yang
nanti akan verifikasi segera, tergantung kebutuhan,"kata I Gusti Ngurah
Rai Suryawijaya, selaku Wakil Ketua Bidang Budaya, Lingkungan dan Humas
Badan Pengurus Daerah Perhimpunan Resort dan Restoran Indonesia (BPD
PHRI) Bali, di Denpasar, Rabu (6/10).
Ia menyebutkan, untuk hotel yang disiapkan karantina wisman bervariasi
dari bintang 5 hingga bintang 3 dan sementara untuk tarif hotel tersebut
selama 8 hari berkisar dari Rp10 juta hingga 25 juta tergantung bintang
berapa yang ditempati wisman.
"Saya prediksikan misalnya resort bintang 3 bisa sampai Rp10 juta,
bintang 4 sampai Rp15 juta dan bintang 5 bisa sampai 20 hingga Rp25 juta
untuk 8 hari. Itu, termasuk morning meal, lunch, dinner, dan washing.
Itu kan paketnya harus lengkap, bila perlu termasuk PCR,"ujar
Suryawijaya.
Komentar
Posting Komentar